Asisten Setda Buton Buka Rapat Fasilitasi Tim Percepatan Penurunan Stunting

Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Buton Alimani, S.Sos., M.Si., mewakili Pj. Bupati Buton membuka Rapat Fasilitasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buton di Aula Kantor Bupati Buton, Kamis 30 November 2023. (Foto: Akbar Haiqal Hat - Kominfo)

BUTON, BUTONSATU.com - Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Buton Alimani, S.Sos., M.Si., mewakili Pj. Bupati Buton membuka Rapat Fasilitasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buton di Aula Kantor Bupati Buton, Kamis 30 November 2023.

Rapat tersebut dihadiri oleh Anggota Forkompinda Kabupaten Buton, Para Kepala OPD Lingkup Pemkab Buton, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buton, Satgas Stunting Provinsi Sulawesi Tenggara, Anggota TPPS Kabupaten Buton, Para Camat Se-kabupaten Buton, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Buton, Para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Buton, dan Bidan Koordinator se-Kabupaten Buton.

Dalam sambutannya, Asisten Alimani menyampaikan bahwa rapat fasilitasi TPPS merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk menyatukan dan meningkatkan konvergensi dalam upaya percepatan penurunan stunting. Ini sejalan dengan komitmen penguatan kebijakan pembangunan daerah di masa mendatang.

Asisten Alimani mencatat bahwa Kabupaten Buton telah mengalami tren penurunan stunting pada awal tahun 2023, namun mengingat kita telah memasuki penghujung Desember 2023, target angka stunting yang harus dicapai hingga 14% perlu diwujudkan. Oleh karena itu, dinas terlibat dalam TPPS dihimbau untuk bekerja keras memenuhi tuntutan tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya perolehan data terbaru capaian penurunan stunting di tahun 2023 oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Dinas Kesehatan. Dengan data tersebut, langkah strategis untuk menyusun kebijakan program prioritas setiap lembaga dapat segera diambil, bertujuan agar target angka stunting di tahun 2024 dapat tercapai.

Asisten Alimani menyoroti strategi yang jitu dan tepat dalam menyasar upaya peningkatan kesadaran masyarakat dan perubahan perilaku terhadap pentingnya kesehatan untuk mencegah stunting. Ia menekankan perlunya upaya terintegrasi dalam program percepatan penurunan stunting, melibatkan kerjasama multi-sektor di tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, bahkan tingkat RT/RW.

"Bagi para OPD yang menangani gizi, dapat berkoordinasi dengan para ahli spesialis dan pakar untuk merencanakan program cepat, tepat, dan efektif dalam mempercepat proses tumbuh kembang anak, terutama pemberian gizi tinggi protein kepada anak, ibu hamil, ibu pasca salin, dan remaja putri serta calon pengantin untuk mencegah terjadinya stunting," tambahnya.

Asisten Alimani juga mengajak tim percepatan penurunan stunting untuk segera mempublikasikan atau merilis jumlah capaian kerja selama ini, khususnya jumlah angka stunting terupdate. Hal ini diharapkan menjadi dasar dan pedoman tindakan tim dalam bekerja di tahun yang akan datang.

BAGIKAN: