Barisan Masyarakat dan Pemuda Wabula Sambangi Bupati Buton, Ini Poin Tuntutannya

Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si bersama Kapolres Buton AKBP Gunarko, S.I.K., M.Si saat menerima massa aksi Barisan Masyarakat dan Pemuda Wabula di Rumah Jabatan Bupati Buton (Foto: Rusli La Isi/butonsatu)

BUTON, BUTONSATU.com - Ratusan masa yang tergabung dalam Barisan Masyarakat dan Pemuda Wabula melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Buton, Senin (11/10/2021).

Dari orasi, massa menuntut Bupati Buton agar menindak tegas oknum ASN yang bekerja di lingkup Pemkab Buton yang diduga keras melakukan provokasi terhadap masyarakat Wabula dan Wasuemba

"Kami sangat menyesalkan jika konflik yang terjadi di internal Wabula dan Wasuemba yang diduga ada keterlibatan beberapa oknum ASN menjadi provokator," kata Ovan dalam orasinya.

"Sehingga dalam kesempatan ini kami meminta kepada Bupati Buton untuk segera disikapi dan ditindak tegas oknum yang diduga sebagai provokator tersebut agar tali silaturahmi antara Wabula dan Wasuemba terbangun," tambahnya.

Dalam orasinya itu, Ovan menyayangkan, polemik yang terjadi antara Wabula dan Wasuemba harusnya tidak pernah terjadi karena Wasuemba merupakan bagian dari Wabula dan begitupun juga dengan sebaliknya Wabula adalah bagian dari Wasuemba yang tidak bisa terpisahkan.

"Kami sangat sesalkan jika konflik yg terjadi di intenal kami ada dugaan keterlibatan beberapa oknum ASN yang diduga menjadi provokatif, sehingga kehadiran kami disini meminta kepada Bupati buton untuk sesegera mungkin disikapi oknum yg diduga sebagai provokatif tersebut," ucapnya.

Baca Juga: Persaudaraan Vs Pembenaran: Wabula Adalah Wasuemba, Wasuemba Adalah Wabula

"Saya takut jangan sampai polemik ini akan terus berkembang di tengah-tengah masyarakat sehingga menimbulkan sekat diantara kita yaitu wabula dan wasuemba. Hal seperti itu sangat kami tidak inginkan bila sempai terjadi pertumpahan darah," sambungnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Leos David. Dalam kesempatannya itu ia meminta agar Bupati Buton dapat menyelesaikan konflik yang terjadi antara Wabula dan Wasuemba dengan menindaktegas orang-orang yang diduga menjadi provokator.

"Orang-orang yang diduga menjadi provokator harus cepat diselesaikan karena dari rentetan peristiwa yang terjadi antara Wabula dan Wasuemba ada dalangnya. Ini ada aktornya," teriak Leos David.

Sementara itu ditempat terpisah, saat menerima massa aksi, Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si menyampaikan rasa penyesalannya terhadap polemik yang terjadi antara Wabula dan Wasuemba karena antara masyarakat Wabula dan Wasuemba masih dalam satu keturunan.

"Wabula dan Wasuemba itu satu turunan, mereka bersaudara, satu nenek moyang, jadi persoalan ini harusnya tidak terjadi," kata La Bakry, saat menerima massa aksi di Rujab Bupati Buton.

Baca Juga: Wabula Wasuemba Itu Satu Kesatuan, 'Cia Danee Mia Mogaano'

"Jika ada permasalahan mari kita carikan solusinya bersama-sama, jangan ada ego yang nantinya dapat menimbulkan perkara hukum. Olehnya itu, marilah kita menahan diri untuk membangun daerah kita," tambahnya.

La Bakry juga menyampaikan bahwa ia akan melakukan evaluasi nama-nama yang diduga menjadi penyebab dari konflik yang terjadi antara Wabula dan Wasuemba sehingga nantinya persoalan tersebut cepat terselesaikan.

"Saya akan panggil dan saya akan lakukan evaluasi terkait dengan nama-nama ini, kita akan carikan solusinya seperti apa agar masalah ini segera terselesaikan," tuturnya.

Baca Juga: Hippmalaswabul Ajak Generasi Wabula dan Wasuemba Tidak Terprovokasi

Dalam kesempatannya itu, orang nomor satu di Kabupaten Buton ini berharap agar konflik yang terjadi antara Wabula dan Wasuemba dapat diselesaikan dengan cara baik-baik agar tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan.

Sementara itu, Kapolres Buton AKBP Gunarko SIK.M.Si juga menyampaikan turut prihatin dengan masalah yang terjadi antara Wabula dan Wasuemba yang menurutnya sumber permasalahannya itu adalah persoalan adat.

Sehingga dalam kesempatannya itu, AKBP Gunarko menyusulkan agar persoalan Wabula dan Wasuemba ditengahi oleh pihak Kesultanan yang menjadi bagian tertinggi dalam penyelesaian konflik adat di Buton.

"Berkaitan dengan adanya penghasutan dan penghinaan ada hukum formal yang mengatur, jika tidak bisa diselesaikan dengan duduk bersama, silahkan melapor ke Polres Buton, yang penting memenuhi unsur kita akan tindaki," katanya.

Dalam kesempatan itu, AKBP Gunarko juga mengucapkan terimakasih terhadap masyarakat Wabula yang telah menahan diri untuk tidak melakukan kekerasan dari konflik tersebut.

BAGIKAN: