Buka Pelatihan Teknis Tentang PATBM dan Satgas PPA, Ini Harapan Bupati Buton

Tengah (kiri) Bupati Buton Drs La Bakry, tengah (kanan) Sekda Buton La Ode Zilfar Djafar, kanan ujung Kadis DP3A Buton Ilhan Habo Nibu (Foto: Rusli La Isi/Butonsatu)

BUTON, BUTONSATU.com -  Bupati Buton Drs La Bakry, M.Si membuka pelatihan teknis tentang Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Satuan Tugas Penangangan Masalah Perempuan dan Anak (Satgas PPA) di Ruang Aula Kantor Bupati Buton, Selasa (22/6/2021).

Dalam sambutannya Bupati Buton mengatakan, kegiatan pelatihan pada hari ini merupakan salah satu program kegiatan yang strategis yang bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman tentang pentingnya perlindungan hak perempuan dan anak guna mengurangi kekerasan yang banyak terjadi saat ini.

"Kekerasan terhadap perempuan dan anak telah memberikan dampak negatif dan luas, tidak hanya terhadap korban tetapi juga berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang anak dalam kehidupan satu keluarga," kata La Bakry.

"Hal ini mengingat kekerasan terhadap perempuan dan anak seringkali terjadi di lingkungan rumah tangga, disamping terjadi di lingkungan publik atau di suatu komunitas kekerasan yang dihadapi perempuan dan anak bukan hanya berupa kekerasan fisik, melaingkan juga kekerasan psikis, kekerasan seksual dan penelantaran," sambungnya.

Menurut La Bakry,  kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat membawa berbagai persoalan di masyarakat antara lain persoalan medis, sosial, hukum bahkan berbagai pelanggaran atas hak asasi manusianya.

"Sehingga dalam upaya pemulihan korban kekerasan tentunya juga harus memerlukan layanan yang meliputi layanan medis, psikologis, bantuan hukum dan lain sebagainya," ujarnya.

Dikatakannya, Satgas PPA nantinya dapat memiliki fungsi untuk melakukan penjangkauan, melakukan identifikasi kondisi dan layanan yang dibutuhkan perempuan dan anak yang mengalami permasalahan serta melindungi dan melakukan pendampingan kepada perempuan dan anak di lokasi kejadian.

"Selain tugas tersebut, satgas juga dapat berperan serta untuk mendorong aparat penegak hukum agar dapat menegakan hukum bagi pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak, sehingga dengan demikian Unit PPA di Kabupaten Buton dapat bekerja secara optimal untuk menangani permasalahan perempuan dan anak," imbuhnya.

Dalam kesempatannya itu, La Bakry juga mengharapkan Satgas PPA dan PATBM yang telah terbentuk saat ini dapat membantu bagian pengaduan masyarakat pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam memberikan layanan penjangkauan kepada perempuan dan anak yang mengalami permasalahan.

Baca Juga: Cegah Bullying di Sekolah, DP3A Buton Gagas Pendidikan Ramah Anak

"Saya juga menyampaikan harapan agar Satgas di tingkat kecamatan memiliki loyalitas, integritas serta komitmen yang tinggi dalam memberikan layanan terhadap perempuan dan anak," tuturnya.

Diakhir sambutannya, orang nomor satu di Kabupaten Buton itu mengharapkan para peserta dapat mempunyai kemampuan dan pengetahuan untuk melindungi perempuan dan anak serta mekanisme kerja Satgas dalam penanganan permasalahan perempuan dan anak.

"Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat menjadi bekal bagi Satgas agar dapat optimal dalam memberikan pelayanan, penanganan masalah perempuan dan anak," harapnya.

Sementara itu, selaku penyelenggara kegiatan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Buton Ilham Habo Nibu mengatakan, pembentukan Satgas PPA dan PATBM adalah untuk memberikan penanganan dan pencegahan terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak agar lebih cepat diselesaikan.

"Pada prinsipnya, Satgas PPA dan PATBM di bentuk agar proses penanganan kasus dan Pencegahan kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Buton dapat lebih cepat di selesaikan karena Satgas PPA dan PATBM, berada di desa," tutupnya.

BAGIKAN: