BUTON, BUTONSATU.com - Dalam rangka tindak lanjut Penanganan WNI Eks Sandera Abu Sayyaf dan Pemberdayaan Ekonomi Alternatif bagi WNI Repratian dari Sabah, Bupati Buton melakukan rapat terbatas di Ruang Rapat VIP Bupati Buton, Senin (01/11/2021).
Dalam rapat terbatas itu turut dihadiri pihak Diplomat Kementerian Luar Negeri, Sulistijo Djati Ismojo dan pihak Kemensos dan Densus 88 Anti teror, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Buton Alimani S.Sos M.Si, Wakapolres Buton, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Kepala Dinas Perikanan, Dan Kepala Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Camat Siontapina.
Dalam kesempatan itu, Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras Kemenlu RI, Kemensos dan Densus 88 dan lembaga terkait yang telah menangani warga Buton sehingga bisa dipertemukan dengan keluarganya kembali pasca penyanderaan.
Baca Juga: Minim Partisipasi Masyarakat, Capai Target Vaksin Kabupaten Buton Berat
"Kepada pihak-pihak yang terkait untuk memantau sesuai tupoksi masing-masing OPD yang terkait, sehingga korban ini tidak merasa terabaikan," kata Bupati Buton.
Lebih lanjut orang nomor satu di Buton ini menyampaikan, hal itu bisa dilakukan pembinaan dan diupayakan dengan pemberian beasiswa untuk memberikan ruang anak daerah sehingga bisa mengembangkan potensi dirinya.
Terakhir, Bupati Buton berharap dari hasil rapat koordinasi internal masalah ini bisa kita selesaikan dengan tetap memantau sehingga apa yang menjadi rencana kita bisa terwujud.
"Semua pihak bisa bersinergi dan mungkin bisa membuat mereka lebih terampil dengan diberikan pendidikan keterampilan dan bimbingan psikologis," tutupnya.
Sebagai informasi pada Maret 2021 lalu telah dibebaskan 4 WNI/ABK korban penculikan dan penyanderaan Abu Sayyaf salah satunya warga Kabupaten Buton yang berusia 14 tahun yang bernama Kairuddin berdomisili di Desa Kumbewaha, Kecamatan Siontapina.