Dituding Rugikan Masyarakat, Begini Klarifikasi PDAM Pasarwajo

Korlap GPAR Buton, Abdul Hamid saat menyampaikan aspirasinya di Kantor Bupati Buton (Foto: Rusli La Isi/Butonsatu)

BUTON, BUTONSATU.com -  Puluhan pemuda yang tergabung dalam Gerakan Penyalur Aspirasi Masyarakat Buton melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati dan DPRD Buton, pada Senin (24/5/2021).

Dalam aksinya itu, mereka mempersoalkan tidak mengalirnya air PDAM secara normal dan juga pembayaran rekening air yang dianggap tidak jelas. Hal itu diungkapkan oleh salah satu Koordinator Lapangan, Abdul Hamid.

Mereka menilai bahwa masyarakat Kabupaten Buton merasa di perbodohi dengan pembayaran rekening air dalam setiap bulannya.

"Pembayaran rekening yg tidak jelas sehingga masyarakat bingung mengenai berapa pembayaran masyarakat perbulan. Pembayaran naik terus perbulan, awalnya mereka membayar Rp 20 ribu, setelah itu bulan berikutnya 50 ribu dan bulan ini mereka membayar Rp100 ribu," teriak Abdul Hamid dalam orasinya.

"Ini air PDAM sudah berjalan tidak normal dan airnya juga keruh pembayarannya naik terus tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu," sambungnya.

Sehingga dalam tuntutannya juga tersebut mereka meminta agar Direktur PDAM Buton segera dievaluasi dan dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak mampu memimpin PDAM Buton.

Usai mendengarkan aspirasi dari masa aksi tersebut, Asisten Satu Kabupaten Buton Alimani mengatakan akan menampung aspirasi tersebut dan selanjutnya akan melaporkannya kepada Bupati Buton.

"Poin-poin ini saya akan rangkum, saya akan panggil pimpinan PDAM disampaikan itu juga saya akan koordinasikan dulu sama pimpinan Pak Bupati," tutupnya.

Klarifikasi PDAM Unit Pasarwajo

Sementara itu ditempat terpisah, Kapala Unit PDAM Pasarwajo Nuhril saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sejak tanggal 24 April lalu Unit PDAM Pasarwajo sudah menggunakan air gravitasi dari Kancinaa dan sekarang sudah berjalan normal.

"Sejak tanggal 24 bulan April itu pelayanan kami di Pasarwajo sudah 24 jam karena sudah menggunakan air gravitasi dari Kancinaa, kalaupun saat satu hari air tidak jalan karena saat itu kita lagi perbaiki pipa induk,," kata Nuhril saat dihubungi melalui sambungan teleponnya.

"Terus sebelum hari lebaran kemarin di bagian Wagola itu ada pipa induk dia picah, setelah selesai lebaran baru kita perbaiki dan sekarang ini sudah berjalan normal," sambungnya.

Nuhril juga menyampaikan bahwa penyebab dari keruhnya air PDAM karena diakibatkan oleh cuaca karena pada beberapa Minggu lalu terjadi kebanjiran saat hujan.

"Cuman sekitaran Minggu lalu sumber air kami agak keruh karena hujan selama beberapa hari sampai banjir disekitaran mata air, tapi saat ini sudah mulai berkurang," ujarnya.

Kembali Nuhril menambahkan, soal naiknya pembayaran tarif rekening air itu tergantung pemakaian dari pelanggan itu sendiri, berapa kubik pemakaiannya itulah yang akan dibayar pelanggan per bulannya.

"Itu tergantung pemakaiannya karena kita berdasarkan meter angin, kita menghitung berdasarkan meterannya berapa kubik pemakaiannya, itulah yang kita hitung," tandasnya.

Kita tidak merekayasa karena kita berdasarkan hasil foto. Jadi kalau kita merekayasa itu tidak mungkin karena kita ada fotonya, ada hasil foto meterannya, jadi besar tingginya tarifnya itu tergantung dari pemakaiannya," tambahnya.

BAGIKAN: