Expose Tiga Tahun Kepemimpinan Ali Mazi-Lukman Abunawas Membangun Sultra

Gubernur Ali Mazi saat memaparkan capaian pembangunan AMAN dalam tiga tahun terakhir (Foto Istimewa)

BUTON, BUTONSATU.com - Tiga tahun sudah Gubernur Ali Mazi dan Wakilnya Lukman Abunawas (AMAN) memimpin Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pemerintah provinsi kemudian menggelar Ekspose Pembangunan 3 Tahun AMAN, bertempat di Aula Bahteramas, Kantor Gubernur Sultra, Senin (06/09/2021).

Setidaknya ada empat indikator yang dipaparkan Gubernur Ali Mazi terkait capaiannya bersama Lukman Abunawas menakhodai Sultra. Terlebih diwarnai munculnya pandemi covid-19.

Pertama, pertumbuhan ekonomi. Perekonomian Sultra sepanjang tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 0,65 persen. Ini merupakan capaian terendah selama tiga tahun terakhir yang disebabkan oleh pandemi. Padahal, dalam lima tahun sebelum pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di Sultra selalu berada di atas rata-rata nasional, dengan nilai di atas enam persen per tahun.

"Pandemi Covid-19 telah menghambat laju pertumbuhan semua lapangan usaha ekonomi Sulawesi Tenggara, kecuali sektor informasi dan komunikasi, sehingga hampir semua target pertumbuhan tidak tercapai," kata Ali Mazi, seperti dipublis Pemerintah Provinsi Sultra dalam website-nya.

Pun demikian, lanjut Ali Mazi, ekonomi Sultra pada Triwulan II tahun 2021 berangsur pulih, sehingga dapat tumbuh sebesar 4,21 persen, lebih tinggi dibanding capaian Triwulan II tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 2,59 persen.

Kemudian dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 16,75 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 132,49 persen.

Indikator kedua ialah Gini Ratio. Ini merupakan parameter untuk melihat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk. Atau dengan kata lain, tingkat pemerataan pendapatan penduduk. Koefisien Gini Ratio yang semakin mendekati nol menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk semakin rendah.

Gini Ratio Provinsi Sultra per Maret 2021 sebesar 0,39. Diharapkan, capaian Gini Ratio  Sultra akan terus menurun sehingga target di akhir periode mampu dicapai sebesar 0,38 poin. Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, maka tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Sultra berada dalam kategori sedang.

Indikator ketiga, angka kemiskinan. Sejak pasangan AMAN dilantik, angka kemiskinan telah berhasil diturunkan dari 11,32 persen pada tahun 2018 menjadi 11 persen pada bulan Maret 2020. Namun dampak Covid-19 mengakibatkan persentasenya kembali meningkat pada bulan September 2020 yang mencapai 11,69 persen.

Seiring dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor, pada Maret 2021 angka kemiskinan kembali mengalami penurunan yang mencapai 11,66 persen atau mencapai 318.700 orang.

"Kondisi ini terjadi salah satunya disebabkan oleh banyaknya penduduk yang kehilangan pekerjaan serta rentan miskin sehingga tidak dapat bertahan akibat ketidakmampuannya memenuhi kebutuhan dasar," jelas Ali Mazi.

Indikator keempat, tingkat pengangguran. Angka pengangguran terbuka di Sultra pada bulan Februari 2021 mencapai 4,22 persen.  Kondisi ini mengalami penurunan 0,36 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2020.

Perbaikan kondisi ekonomi di tengah pandemi memicu kenaikan penyerapan tenaga kerja. Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian, kehutanan dan kelautan. Disusul sektor pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan dengan serapan tenaga kerja mencapai 60 persen.

Secara total, perekonomian Sultra tahun 2020 menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 130,18 triliun rupiah atas dasar harga berlaku. Sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2010,  mencapai Rp 93,45 triliun. Namun, angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019 akibat pandemi.

"Indikator-indikator tersebut memberikan pesan kepada kita semua bahwa dampak pandemi Covid-19 yang memukul pertumbuhan lapangan usaha, perlu dijawab dengan program dan kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat," paparnya.

BAGIKAN: