Gedung Baru Puskesmas Siotapina Diresmikan

Pj Bupati Buton Drs. Basiran, M.Si saat memberikan sambutan peresmian gedung baru Puskesmas Siotapina. Kamis, 26 Januari 2023 (Foto: doc diskominfo buton/Agung)

BUTON, BUTONSATU.com - Penjabat (Pj) Bupati Buton, Drs. Basiran, M.Si. meresmikan gedung baru Puskesmas Siontapina, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Kamis, 26 Januari 2023.

Hadir dalam acara tersebut Dandim 1413/Buton Letkol ARM Muh. Fauzan, S.Pd., M.IP., Kajari Buton Ledrick VM Takaendengan, S.H., M.H., Sekretaris Daerah Buton, Asnawi Jamuluddin, S.Pd., M.Pd., Asisten 1 Setda, Alimani, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Kesehatan, Safaruddin, S.K.M., M.Kes., Kepala Dinas Kominfo dan Persandian, Ir. Sudirman, Kepala Dinas PMD, Murtaba Muru, S.Pd, M.Ag., Camat Siontapina Para Kepala Puskesmas, dan seluruh lapisan masyarakat Siontapina.

Di awal sambutannya Pj. Bupati Buton menyampaikan agar gedung tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya dan dijaga kebersihannya.

“Gedung ini tentu berasal dari rakyat yang ditarik dari pajak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu kita manfaatkan gedung ini sebaik-baiknya. Puskesmas ini (Siotapina) dan semua Puskesmas untuk perhatikan kebersihannya, jangan sampai orang datang di Puskesmas jadi tambah sakit, oleh sebab itu kebersihan sangat penting,” ucap Pj. Bupati Buton.

Pj Bupati juga menghimbau semua pihak tidak boleh tinggal diam dan saling bekerja sama dalam penanganan stunting di Kabupaten Buton. Masalah stunting bukan tanggung jawab beberapa pihak saja tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak.

Pj Bupati Buton Drs. Basiran, M.Si bersama rombongan meninjau gedung baru Puskesmas Siotapina. Kamis, 26 Januari 2023 (Foto: doc diskominfo buton/Agung)

“Jadi masalah stunting ini bukan hanya tanggung jawab Kepala Dinas(Kadis Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Kepala Puskesmas, tapi tanggung jawab semua,” tegasnya.

Jika ada anak yang kena stunting, Kepala Desa tidak boleh tinggal diam, masukan di anggaran belanja desa itu penanganan stunting dan gizi buruk.

Sehingga jika ada keluarga yang anaknya stunting desa harus ikut campur tangan apakah diberikan telur, kemudian Puskesmas juga turun memberikan vitamin ini harus kerja sama tidak bisa kerja sendiri sehingga cepat selesai masalah.

“Sesuai instruksi Presiden masalah stunting semua tidak boleh tinggal diam, dalam 2024 angka stunting harus nol, sehingga Indonesia emas 2045 kita menciptakan generasi yang handal dan menjadi negara maju,” himbau Pj. Bupati Buton.

Dalam menekan angka stunting dan masalah kesehatan lainnya Pj. Bupati Buton telah menginstruksikan Kadis Kesehatan agar membuat aplikasi kesehatan agar jumlah penderita stunting, ibu hamil, dan yang lainnya dapat terpantau.

“Saya sudah tugaskan Kadis Kesehatan buat aplikasi seperti yang dibuat Pemda Sumedang sehingga Bupati dapat memantau gizi buruk, ibu hamil, anak stunting, dan lain sebagainya,” kata Pj. Bupati Buton.

Orang nomor satu di Buton ini juga memerintahkan agar menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi serta pemberian tablet tambah dara bagi ibu hamil diperhatikan karena menjadi konsen Presiden.

“Angka kematian ibu dan anak masih tinggi, saya tugaskan Kadis Kesehatan agar angka kematian ibu dan anak semakin menurun. Bila perlu sampai di titik nol. Perhatikan pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil, karena sangat mempengaruhi bayi. Itu yang diulang-ulang oleh Presiden dalam mengingatkan Kepala Daerah.

Dalam acara peresmian gedung Puskesmas Sinontapina tersebut dirangkaikan dengan penyerahan secara simbolis 11 alat USG bagi Puskesmas di Kabupaten Buton dan penyerahan mobil Ambulance untuk Puskesmas Waoleona.

BAGIKAN: