Ini Hambatan RSUD Buton Belum Ditetapkan Menjadi BLUD

Direktur Utama RSUD Buton, dr. Ramli Code (Foto: Rusli La Isi/Butonsatu)

BUTON, BUTONSATU.com -  Hingga kini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton, belum menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Padahal, RSUD Buton sudah memenuhi persyaratan untuk layak menjadi BLUD penuh sejak tiga tahun lalu.

Direktur RSUD Buton, dr. Ramli Code mengatakan RSUD Buton belum BLUD lantaran masih ada faktor kehati-hatian dari Pemkab Buton serta masih ada perbedaan pendapat tentang penganggaran antara Bappeda, Keuangan dan Rumah Sakit.

"Faktor utamanya itu adanya kehati-hatian dari Pemda karena APBD kita kecil, kalau hanya dianggarkan untuk BLUD kemungkinan besar agak bermasalah sehingga perlu dibantu penuh dari Pemda," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa hari lalu.

Ramli Code menuturkan, untuk mencapai BLUD, RSUD Buton perlu mendapatkan pendapatan asli rata-rata sedikitnya Rp 20 Miliar pertahun. Namun, pendapatan yang diperoleh saat ini hanya mencapai Rp 6-7 Miliar pertahun.

"Kalau pendapatan ini dibiayai untuk BLUD tidak mungkin. Biaya ini hanya untuk belanja langsung seperti obat-obatan dan membayar gaji pegawai, gaji magang, insentif dokter ahli dan lain-lain," tuturnya.

Menurutnya, pendapatan RSUD Buton saat ini masih kecil karena ada dua kecamatan berbatasan langsung dengan Kota Baubau, hampir semua masyarakat di Kecamatan ini tidak berobat di RS Buton.

Akibat dari pendapatan kecil tersebut, pihaknya juga terus berupaya untuk meningkatkan pendapatan asli Rumah Sakit melalui peningkatan fasilitas dengan melengkapi dokter ahli maupun mengurangi rujukan.

Selain itu, untuk segera menjadi BLUD pihaknya juga akan mendorong anggaran pada pembahasan anggaran 2022 mendatang.

BAGIKAN: