La Bakry Kenakan Pakaian Adat Buton Saat Penarikan Nomor Urut Presentasi Anugrah Kebudayaan HPN 2022

Bupati La Bakry didampingi Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Dinas Kebudayaan Buton saat mencabutan nomor urut presentasi di Kantor PWI Pusat (Foto Istimewa)

BUTON, BUTONSATU.com - Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si., mengenakan pakaian adat Buton saat penarikan nomor urut presentase Anugrah Kebudayaan pada Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022 mendatang di Kota Kendari sebagai tuan rumah.

Penarikan nomor undian tersebut berlangsung  di Lantai 4, Hall Dewan Pers, Kantor PWI Pusat, Jakarta Pusat, Rabu (15/12/2021).

Buton bersama sembilan daerah lainnya di Indonesia masuk 10 besar nominasi Anugra Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) HPN 2022.

Hasil undian tersebut yakni nomor urut satu Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, kedua Bupati Magetan H Suprawoto, ketiga Bupati Indramayu Hj Nina Agustina, keempat Bupati Lamandau, Hendra Lesmana, kelima Wali Kota Bengkulu H Helmi Hasan, keenam Bupati Sumbawa Barat H Musyafirin, ketuju Bupati Lamongan, H Yuhronur Efendi, delapan Wali Kota Padang Panjang H Fadli Amran (Datuak Paduko Malano), sembilan Bupati Buton La Bakry dan kesepuluh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka. 

Bupati Buton La Bakry memberikan penghargaan sebesar-besarnya pada PWI Pusat yang telah memberikan kesempatan kepada daerahnya masuk sebagai salah satu nomine Anugrah Kebudayaan.

"Anugerah kebudayaan ini sangat berarti bagi masyarakat Buton dan Indonesia yang terus merajut kebersamaan antar suku, ras dan agama sebagi salah satu upaya pemersatu bangsa," katanya. 

Orang nomor satu di Buton itu berharap, dengan semangat kebudayaan, dapat memotivasi semua daerah khususnya Buton. Karena dengan kebudayaanlah, segala perbedaan dan keragaman bangsa ini akan tetap menyatu erat dalam bingkai NKRI.

Pada presentasi Anugrah Kebudayaan PWI HPN 2022 nanti, masing-masing bupati/wali kota, harus dapat menarasikan dan memvisualkan tentang bagaimana pergulatan memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru di daerah yang dipimpinnya. 

Salah satu yang menarik dari proposal dan video yang dikirim Kabupaten Buton adalah sebelum ada kebijakan prokes pandemi Covid-19, di Buton sudah memiliki "protokol warisan nenek moyang" dalam menghadapi wabah, yang dirawat dalam adat dan tradisi setempat. Orang Buton menyebutnya Piago atau Poago.

"Ini menunjukkan sekaligus bukti bahwa kebudayaan daerah itu memiliki 'harta karun kultural' tersembunyi, yang seringkali dilupakan oleh pemiliknya sendiri, maupun pengambil keputusan yang nir kebudayaan. Beruntunglah bagi kepala daerah yang menyadari 'harta karun kultural'-nya itu," tutur La Bakry. 

Selaku Tim Juri pada presentasi nanti, Ninok Leksono (Wartawan Senior Kompas dan Rektor Universitas Multimedia Nusantara), Nungki Kusumastuti (Dosen Institut Kesenian Jakarta, penari, bintang film), Agus Dermawan T (Penulis buku kebudayaan dan seni, pengamat seni rupa), Atal S.Depari (Ketua Umum PWI Pusat, Wartawan), dan Yusuf Susilo Hartono (ketua pelaksana anugrah kebudayaan PWI).

BAGIKAN: