LPj Bupati Buton 2020: Capaian Realiasi Belanja Daerah Sektor Kesehatan hingga Turunkan Angka Stunting

Sekda kabupaten Buton La Ode Zilfar Djafar sedang membacakan LP Bupati Buton di ruang Paripurna DPRD Kabupaten Buton (Foto: Rusli LaIsi/Butonsatu)

BUTON, BUTONSATU.com -  Capaian Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, tahun anggaran 2020 mencapai 81,96 persen.

Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buton La Ode Zilfar Djafar, saat membacakan laporan pertanggungjawaban Bupati Buton Drs. La Bakry, M,Si dalam Sidang Paripurna di Kantor DPRD Kabupaten Buton, Senin (05/7/2020).

"Capaian realisasi belanja daerah untuk urusan kesehatan tahun anggaran 2020 mencapai 81,96 persen, dikarenakan terjadinya Pandemi Covid-19 dibulan Maret tahun 2020 menyebabkan perubahan kebijakan pemerintah pusat khususnya dibidang kesehatan," kata La Ode Zilfar Djafar.

"Hal ini mengakibatkan kegiatan-kegiatan sosialisasi, bimtek serta konsultasi yang melibatkan berkumpulnya orang tidak dapat dilaksanakan karena harus mematuhi Prokes," sambungnya.

Ia juga menyampaikan, rendahnya mutu pelayanan kesehatan di Kabupaten Buton disebabkan karena minimnya tenaga medis.

Baca Juga: Eksekutif Jawab PU Fraksi Terhadap LPj Pelaksanaan APBD 2020 Pemkab Buton

"Jumlah Dokter umum kita sebanyak 24 orang (PNS sebanyak 15 orang, PTT sebanyak 9 orang), disisi lain beberapa Dokter yang sementara menempuh pendidikan spesialis sebanyak 3 orang dan Dokter yang rencana melanjutkan pendidikan sebanyak 7 orang," ungkapnya.

"Kondisi ini sangat mempengaruhi pelayanan kesehatan di Puskesmas terutama Puskesmas Rawat Inap yang minimal memiliki 2 orang Dokter," tambahnya.

Masih kata La Ode Zilfar Djafar, permasalahan kesehatan juga masih kerap terjadi dimasyarakat diantaranya masalah stunting, masalah kondisi sanitasi lingkungan yang buruk dan gizi buruk, serta belum terealisasinya masyarakat memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan yang layak.

Baca Juga: Respon Cepat Pemkab Buton Menyikapi Kondisi Peningkatan Kasus Covid-19

"Terkait hal itu, Pemda telah membentuk tim terintegrasi pencegahan dan penanganan stunting dan telah melaksanakan 8 aksi penanganan stunting dengan cakupan indikator salah satunya adalah pembenahan sanitasi dan penanganan gizi buruk," tuturnya.

Menurutnya, capaian tersebut ditujukan dengan menurunnya angka stunting di Kabupaten Buton dimana pada tahun 2018 sebesar 31,4 persen, tahun 2019 menurun sebesar 27,1 persen dan di tahun 2020 presentase prevalensi stunting kembali menurun mencapai 22,31 persen. Dimana target pemerintah pusat di tahun 2024 sebesar 14 persen.

Tak hanya itu, dari jumlah penduduk Kabupaten Buton sebanyak 102.112 jiwa, masyarakat yang memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan mencapai 82,9 persen atau sekitar 84.617 jiwa.

BAGIKAN: