Ritual Adat Foobula Desa Wambulu-Kapontori

Bupati La Bakry saat menghadiri ritual adat foobula masyarakat Desa Wambulu (Foto Istimewa)

BUTON, BUTONSATU.com - Ritual adat Foobula merupakan salah satu tradisi masyarakat Desa Wambulu, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton yang hingga saat ini masih terus dilestarikan.

Ritual Adat Foobula secara turun temurun telah dilakukan masyarakat Wambulu yang termasuk Kadie Watumotobe sejak tahun 1593.

Bagi masyarakat setempat, ritual adat ini biasa disebut Bongkana Khopo yang berarti pembukaan lahan dan ketersediaan benih beserta padi oleh Perangkat adat (Syara) kepada penghulu masjid atau perangkat mesjid untuk di Khopo.

Bongkano Khopo tersebut berlangsung selama empat hari, ditandai dengan bunyi gendang dan gong serta dimeriahkan dengan Tari Mangaru, Silat, Linda, Pajoge, dan Ngibi.

Ritual ini dimaksudkan sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut pesta tahunan (pesta panen).

Di tahun ini, pesta panen masyarakat Wambulu tersebut, dihadiri langsung Bupati Buton, Drs La Bakry M.Si, Minggu (Desember 05, 2021).

Baca Juga: Makna Ritual Kalawati bagi Masyarakat Desa Wasambaa, Wasuamba dan Labuandiri

Mengawali sambutannya, orang nomor satu di Buton itu berharap, semoga hasil panen yang didapatkan tahun ini dilipatgandakan.

La Bakry ingin, di Desa Wambulu pada sektor pertanian, dapat menanam kelapa genja dan pala, sebab kedua komoditas tersebut dinilai sangat menjanjikan.

"Pala keunggulannya sepanjang tahun berbuah, tidak punya hama, sehingga masyarakat secepat untuk menanam dua komoditas tersebut," katanya.

La Bakry juga menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Buton yang berjalan dengan baik.

"Terima kasih serta penghargaan kepada Pemerintah Kecamatan Kapontori yang sudah menyelenggarakan pesta demokrasi Pilkades dengan aman. Kemarin Pilkades dipantau langsung oleh Kemendagri secara virtual dan alhamdulillah semua berjalan sukses dan aman," ujarnya.

BAGIKAN: