BUTON, BUTONSATU.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Buton, Sulawesi Tenggara, berhasil menahan tiga orang yang diduga terlibat dalam tindak pidana pengeroyokan yang terjadi di acara joget di Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan.

Kasat Reskrim, Busrol Kamal, SH.MH, saat diwawancara di ruang kerjanya pada Kamis, 14 Desember 2023, menyampaikan bahwa Satreskrim Polres Buton bekerja sama dengan Polsek Lapandewa dan mendapat bantuan dari masyarakat dalam proses penyelidikan.

"Dalam waktu 1x24 jam, Satreskrim Polres Buton berhasil mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan di Buton Selatan," kata Busrol Kamal.

Penyelidikan dimulai dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan melibatkan saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut. Proses ini melibatkan masyarakat dan mengumpulkan keterangan yang akhirnya mengamankan tiga terduga pelaku.

"Dugaan tindak pidana yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, kita dari polres Buton bersama-sama dengan Polsek Lapandewa serta dibantu masyarakat melakukan proses penyelidikan dimulai dari awal dari TKP, mengumpulkan keterangan di TKP yakni orang-orang kita duga mengetahui peristiwa dugaan tindak pidana tersebut. Sehingga kami dari pihak Polres Buton dalam hal ini Penyidik Satreskrim menyimpulkan dari barang bukti yang telah ada, kuat dugaan terjadi tindak pidana," terangnya.

Tiga orang terduga pelaku telah diamankan di Mapolres Buton

"Jadi keterangan awal saksi dan termasuk keterangan terduga ketiga pelaku berinisial LA,LA,LF yang kita mintai keterangan menyaksikan dan mengakui bahwa benar telah terjadi dugaan tindak pidana penganiayaan secara bersama-sama sehingga korban jenis kelamin laki-laki dengan inisial LR meninggal dunia. Saat ini kami telah mengamankan tiga terduga pelaku berdasarkan alat bukti yang ditemukan. Motifnya masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut," jelasnya.

"Rencananya, hari ini atau besok, kami akan meningkatkan ke tahap penyidikan untuk mencari tahu siapa pelaku sebenarnya, mungkin nanti bisa bertambah pelakunya, jika alat bukti dan saksinya kuat," tambahnya.