Tanam Ribuan Bibit Pala dan Kelapa, Upaya Bupati Mensejahterakan Masyarakat Buton di Masa yang Akan Datang

Penanaman Pala dan Kelapa Genja Oleh La Bakry di Desa Labuandiri, Kecamatan Lasalimu (Foto: Istimewa)

BUTON, BUTONSATU.com -  Potensi pengembangan tanaman pala dan kelapa genja di wilayah Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, hingga saat ini terus digenjot pengembangannya oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton.

Bupati Buton, Drs La Bakry bersama Ketua DPRD Kabupaten Buton, Hariasi Salad, Asisten Satu, para Kepala OPD terkait, anggota DPRD, Kepala Bank BNI Cabang Pasarwajo, Muspika Kecamatan Siontapina, Camat Lasalimu Selatan, Kapolsek Siontapina, Babinsa dan masyarakat Desa Labuandiri melakukan penanaman bibit pala dan kelapa genja di Desa Labuandiri, Kecamatan Lasalimu Selatan.

Usai melakukan penanaman bibit pala dan pohon kelapa, Bupati Buton, Drs La Bakry mengatakan program penanaman pala dan kelapa ini sudah sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buton yang didalamnya tertuang upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Buton.

"Kaitannya dengan program ini tentu saja sejalan dengan RPJMD Kabupaten Buton tahun 2022 dan tahun ini merupakan tahun ke empat implementasi dari RPJMD tersebut yang di dalamnya tertuang upaya Pemda untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan juga masyarakat Kabupaten Buton," katanya.

Berkaitan dengan dua komoditas tersebut, lanjut La Bakry, itu sudah menjawab tantangan dari Presiden Joko Widodo tentang upaya untuk menjadikan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Pulau Mianggas hingga Pulau Rote bahwa rata-rata pendapatan perkapita masyarakat Indonesia di 2045 dalam 100 tahun Indonesia merdeka sudah mencapai sebesar Rp 27 juta.

"Untuk mencapai 27 juta dalam satu bulan itu sangatlah tidak mudah tetapi sejak awal kita sudah menyiapkan itu untuk masyarakat yang punya lahan tetap seperti yang ada di Kabupaten Buton maka itu bukan lagi yang yang sangat mustahil untuk kita realisasikan," tuturnya.

Menurutnya dari banyaknya komoditas pertanian yang ada baik itu kopi, coklat, cengkeh, kelapa, pala dan juga tanaman lainnya itu dapat memberi menghasilkan para petani setiap bulannya adalah tanaman pala dan kelapa.

"Tapi dua komoditas ini dia sedikit bandel dalam artian mau dirawat atau tidak dirawat dia tetap menghasilkan, hanya kalau dia dirawat tentu akan lebih bagus lagi untuk menghasilkan buah seperti pohon kelapa," ujarnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Buton ini menyampaikan bahwa pohon kelapa dalam beberapa daerah yang ada di Indonesia itu dijadikan sebagai komoditas utama untuk membangun daerahnya dan itu melibatkan banyak sekali masyarakat karena sebagian besar daerah-daerah tersebut adalah masyarakat petani.

"Itu berarti bahwa kelapa itu bisa menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar masyarakat Kabupaten Buton dalam waktu 24 tahun yang akan datang, kalau mulai hari ini telah kita mulai dan harus segera kita tanam pada seluruh masyarakat yang memiliki lahan," imbuhnya.

Selain itu, masih kata La Bakry, kelapa juga bisa menjadi penyangga ketahanan pangan karena kelapa selain juga dapat dipergunakan untuk bahan kosmetik dan juga obat-obatan juga bisa dijadikan sebagai bahan pangan.

"Jika masyarakat petani memiliki pohon kelapa dan mempunyai lahan seluas satu atau dua hektar itu berarti kepastian masa depannya untuk sudah benar-benar akan terjamin," pungkasnya.

Selanjutnya untuk komoditas tanaman pala, ungkap La Bakry, selain dijadikan sebagai komoditas dalam negeri tanaman juga, tanaman pala dijadikan juga sebagai komoditas ekspor karena nilai harganya sangat tinggi sekali jika dibandingkan dengan tanaman lainnya.

"Kalau setiap individu petani bisa menanam pala dan pohon kelapa di kebunnya dan dua tanaman ini bisa saling menghidupi karena kelapa bisa jadi pelindung diantaranya itu adalah tanaman pala," ujarnya.

Ketua DPD Partai Golkar ini menambahkan bahwa inilah alasan Pemda Buton dalam waktu dua tahun terakhir ini selalu menggenjot tanaman pala dan kelapa karena mempunyai nilai manfaat dan nilai ekonomis yang sangat tinggi.

"Saya berharap setiap anggota masyarakat bisa menanam sendiri, berswadaya mencari bibit sendiri. Yang jelas ini bisa menjadi gerakan massal untuk seluruh masyarakat Kabupaten Buton dalam rangka menjaga tantangan Presiden Indonesia, Joko Widodo," harapnya.

Selanjutnya, masih kata La Bakry, tahun ini direncanakan akan ada lagi tambahan bibit pala dan kelapa sebanyak 40 ribu pohon sehingga nantinya bisa menjangkau seluruh masyarakat petani yang ada di Kabupaten Buton.

Sementara itu, Plt Dinas Pertanian Kabupaten Buton, Ma'mul Djamal mengatakan bahwa program dua komiditas tersebut merupakan wujud dari RPJMD Kabupaten Buton untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Buton khususnya bagi para petani.

"Untuk mensejahterakan para petani, maka pilihan kami sebagai pemerintah adalah mengadakan bibit pala dan pohon kelapa karena dua komoditas itu sangat penting sekali untuk masyarakat petani yang ada di Kabupaten Buton," katanya.

Menurutnya tanaman pala yang saat ini digenjot oleh Pemda Buton merupakan jenis pala banda karena pala banda merupakan pala super dan paling banyak dicari karena sudah tersertifikasi oleh kementerian sebagai pala terbaik.

Ma'mul Djamal berharap dengan adanya bantuan tanaman pala dan kelapa tersebut perekonomian masyarakat Kabupaten Buton dalam waktu lima hingga sepuluh tahun kedepan bisa secara perlahan-lahan meningkat.

Sementara itu, salah seorang warga masyarakat Desa Labuandiri, Ariyanto menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Bupati Buton, Drs La Bakry dan juga Dinas Pertanian Kabupaten Buton atas bantuanya bibit pala yang diterimanya karena dengan adanya bibit tanaman pala tersebut dirinya dapat menanam langsung di lahannya sendiri.

BAGIKAN: