Oleh Erwin Usman
BUTON, BUTONSATU.com - INI Kabar baik,. Lanjutan dari catatan akhir pekan saya 30 Januari 2021. Kemarin sore, Nurul Hasanah mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FiSiP) Universitas Sumatera Utara (USU) yang sempat viral di banyak media, telah menjalani sidang skripsi. Hasilnya, Nurul lulus dengan predikat: Sangat memuaskan.
Majelis sidang yang terdiri dari: Drs. Safrin, MA (Ketua), Dra. Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D (Penguji Utama), dan Emilia Rahmadani, S.Sos, MA (Penguji/Pembimbing) memberi Nurul dengan nilai ujian sempurna. Nurul selanjutnya berhak menyandang gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, S.I.Kom. Sekarang namanya: Nurul Hasanah, S.I.Kom. Itu hadiah pertamanya.
Berikutnya, Nurul dapat kejutan. Rektor USU, Dr. Muryanto Amin, yang baru dilantik dan baru sehari berkantor itu, kemarin seusai Nurul dinyatakan lulus sidang, datang menghadiahkan Nurul sebuah motor dan uang pembinaan.
“Ini bantuan dari hamba Allah, kata Rektor Muryanto, 'sepeda motor ini pergunakanlah untuk hal yang bermanfaat dan semoga dapat membantu aktivitas mengajar mengaji Nurul'."
Nurul diketahui sehari-hari beraktifitas kuliah dan mengajar mengaji di Rumah Tanfidz Al-Quran dari rumahnya di Jalan Sayur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deliserdang ke kota Medan ---dengan bergowes sepeda pinjaman dari tetangga. Jaraknya puluhan kilo meter. Butuh 1,5 jam bersepeda. Sepeda motor dan uang pembinaan itu hadiah kedua untuk Nurul.
Mendapat sepeda motor, Nurul merasa terharu. Ia berterima kasih. “Alhamdulillah, ini semua titipan dari Allah, semoga dapat bermanfaat buat saya". Tak lupa, dia juga meminta didoakan untuk dapat terus berbuat kebaikan.
Tuhan Maha Baik. Nurul yang yatim piatu sejak kelas 4 SD ditinggal ayahnya karena penyakit diabetes. Dan ibunya menyusul saat dia masih SMA akibat kanker. Kuliahnya juga terancam DO akibat kesulitan biaya dan tak punya laptop untuk menyelesaikan tugas kuliah; pada akhirnya dibalas indah oleh Tuhan.
Baca Juga: Nurul, Pak Pohan, dan 'TOPENG' Kerasnya Hidup
Dari Nurul kita belajar tentang kesabaran. Tentang pentingnya ketabahan menghadapi kerasnya kehidupan ini. Dan tentang bagaimana menyelesaikan dengan baik apa yang sudah dimulai.
Luka derita adalah sepetak tanah yang Tuhan berikan bersama waktu. Seolah pupuk untuk menanam bibit dalam hati kalian bernama ketabahan. Memunguti pengalaman membatangkan kekuatan, dan mungkin saja membuahkan kemungkinan terang dan tenang, di masa yang akan datang. Demikian nukilan Halim Bahriz dalam "Segerombol Puisi Punggung - Dada."
Untuk para pejuang skripsi di mana pun berada, tetaplah bersemangat. Memang tidak mudah, tantangan dan kendala berserakan seolah tak bersimpul. Ada-ada saja masalah datang. Lelah boleh saja, tapi jangan menyerah. Jangan pernah! Kalahkan tantanganmu. Buat dirimu bangga juga orang tua dan keluarga. Jadilah versi terbaikmu, sekarang. Pada kisah Nurul ini, petiklah hikmahnya.