BUTON, BUTONSATU.com - Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si., meresmikan Pasar Rakyat Waoleona, Kecamatan Lasalimu, pada Jumat (01/04/2022).
Pasar yang sudah lama dinantikan kehadirannya tersebut kini sudah dapat difungsikan.
Turut hadir dalam peresmian pasar tersebut Kepala Dinas Perdagangan Buton Safaruddin, S.IP., M.Si, Kepala Bappeda Ahmad Mulia, S.Pt.,M.Si, Kepala BPKAD Sunardin Dani, S.E, Camat Lasalimu La Ode Zahaba, S.Hi.,M.Si, Kapolsek Lasalimu Iptu Anwar, Kepala Desa dan Tokoh Adat setempat.
Dalam sambutannya, Bupati La Bakry, M.Si menyebut kehadiran pasar tersebut tidak lepas dari peran masyarakat Desa Waoleona.
"Berkat kerja sama semuanya, partisipasi masyarakat sangat penting dalam pembangunan. Tidak bisa hanya mengharapkan pemerintah. Ada warga Waoleona yang menghibahkan tanahnya untuk pembangunan pasar. Berbekal dari lahan yang dihibahkan masyarakat, lalu kita mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan RI untuk mendapatkan bantuan. Alhamdulillah hari ini kita resmikan. Sebentar lagi akan kita manfaatkan," tutur Ketua Bapera Sultra itu.
Kedepan, ungkap La Bakry, pasar rakyat tersebut akan dilengkapi dengan pagar pembatas.
"Di luar ini secara perlahan, coba kadis meskipun saya sudah berakhir Agustus 2022, kedepan ada pagar pembatas, di luar ini bisa dibangun rest area, juga parkiran," tuturnya.
Ketua Partai Golkar itu berharap, agar pasar yang baru disresmikan itu dapat dikelola dengan baik.
"Oleh karena itu, harus mendaftar dan diatur siapa yang menjual di luar pasar dan berapa lama menjual. Selain itu, tempat sampah untuk dapat dikelola dengan baik agar tidak menumpuk dan menjadi sumber pencemaran," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Buton Safaruddin mengatakan, perjuangan Bupati melalui Kementerian Perdagangan luar biasa sehingga Pasar Desa Waoleona bisa terwujud.
"Perlu kami laporkan bahwasanya, pembangunan pasar rakyat Waoleona sumber pendanaannya dari Dana TP (Tugas Pembantuan) Kemendag RI Tahun 2021. Alhamdulillah pembangunannya selesai pada bulan Desember 2021 tepat waktu. Itu satu kesyukuran kita semua, pasar ini bisa selesai tepat waktu," ungkapnya.
Dikatakannya, Pasar Desa Waoleona memiliki 7 kios dan 84 los (lapak), 2 buah toilet , 1 ruangan kantor pengelola pasar, satu ruangan cold storege atau tempat pendinginan, fasilitas air bersih, juga listrik.
Safaruddin berharap, keberadaan pasar tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah kecamatan maupun desa, karena akan sangat menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi Desa Waoleona.